Kisah Ibu Yang Membunuh Anaknya Sendiri Demi Menyelamatkan Banyak Orang



Kisah Ibu Yang Membunuh Anaknya Sendiri Demi Menyelamatkan Banyak Orang [ www.BlogApaAja.com ]

Namun, ada sejumlah kenangan pahit dan penderita yang dirasakan sekitar10 ribu pejuang dan warga yang harus berpuluh tahun tinggal di lorong sempitdan gelap," kata Nhi Nguyen, seorang pemandu wisata di Kota Ho Chi Minh. Satukisah yang menyayat adalah pengorbanan seorang ibu bermarga Le yang terpaksamembunuh seorang anaknya yang baru lahir demi menyelamatkan nasib banyak orangdi lorong bawah tanah. Nhi tidak tahupersis kapan kisah ini terjadi, tetapi peristiwa itu berlangsung saat Vietnamberperang melawan Amerika.

"Zaman perang, pemerintah meminta perempuan tidak berhubungan intimdengan pasangannya selama tinggal di terowongan. Namun, seorang perempuansimpatisan Vietcong waktu itu ternyata sudah mengandung," kata Nhi saatmengantar para turis asal Indonesia dari Kota Ho Chi Minh-populer disebutSaigon-menuju terowongan di desa Cu Chi, yang memakan waktu tempuh lebih daridua jam.

"Ibu itu terpaksa melahirkan di ruang bawah tanah. Namun, selayaknyabayi yang baru lahir, anak malang itu menangis kencang. Ini sangat berbahaya,"kata Nhi. "Padahal tangis bayi itu bisa terdengar di atas permukaan tanah. Iniberisiko membuat pasukan Amerika mengetahui dan menyerang terowongan," lanjutguide yang cukup lancar berbahasa Indonesia itu.

Kisah Ibu Yang Membunuh Anaknya Sendiri Demi Menyelamatkan Banyak Orang [ www.BlogApaAja.com ]

Maka, ibu itu tidak ada cara lain menghentikan tangis anaknya selainmembunuhnya. "Hidung bayi itu terus dia bekap sampai putranya tak bergeraklagi," ujar Nhi. Bagi para komandan dan pejuang Vietcong, langkah ibu Lemerupakan tindakan heroik karena bisa menyelamatkan banyak jiwa dari seranganbom artileri dan pesawat tempur Amerika ke terowongan Chu Ci. Namun, perempuanitu menjadi sangat terpukul dan akibatnya fatal.

"Dia merasa sangat kehilangan atas kepergian putranya yang terpaksadibunuh. Maka, setelah Vietnam bersatu dan merdeka pada 1975, ibu itu jiwanyaterganggu lalu bunuh diri," kata Nhi yang terbawa oleh kisah itu hingga sempatberurai air mata. Bosnya, Hung Tran, mengungkapkanbahwa kisah itu kini selalu diutarakan para pemandu wisata setiap kali merekamengantar para turis ke terowongan Cu Chi.

"Masih banyak lagi kisah yang menggambarkan pengorbanan para warga bawahtanah. Banyak di antara mereka yang mati akibat sanitasi buruk dan wabahpenyakit. Belum lagi, terkena gigitan binatang dan serangga beracun yang hidupdi bawah tanah," kata Hung. Selain itu, para warga juga terpaksa menggaliterowongan baru yang lebih dalam untuk mencari mata air. "Tindakan ituterpaksa mereka lakukan setelah Amerika merusak sungai Saigon dengan bom Napalmyang mencemari air," kata Hung.


Follow On Twitter