Yamaha Scorpio Z, Kustom Minimalis Biker Romantis







Buat Panji, tanggal 9 September 2009 bukanlah hari biasa. Saat itu saya nembak Fenny Handayani untuk jadi pacar saat penerimaan mahasiswa baru Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung. Dia mengangguk dan kisah cintapun berlanjut sampai sekarang, jelas budak Kuningan, Jawa Barat yang sekarang jadi wartawan ini.

Kisah cinta ini lantas diabadikan sang jurnalis. Selain sedang kasmaran, saya juga punya moto. Living In Motorcycle Life, katanya bak orang kulon karena pakai moto berbahasa Inggris. Arti gampangnya, dunia bikers memang jadi gaya hidupnya.

Makin mengerucut nggak cuma dunia bikers. Tapi, juga harus melakukan langkah customized. Selain hobi, saja juga sedang menjajaki untuk jadi rookie alias calon anggota di klub lawas, Modified Motorcycle Club-Outsiders di chapters Jakarta.

Taste Panji bolehlah mengispirasi. Scorpio yang sport touring, dibuat lebih minimalis jadi ol skool. Mungkin mendekati style bobber dan bukan japs style.

Bobber bukan soal ban gendut, lho. Tapi, ol skool lebih senior dari choppers karena sama sekali enggak malakukan chop x-treem di sasis. Bisa dibilang, sasis standar Scorpio dipertahankan, down tube juga rake. Cuma bagian belakang doang yang dipotong demi penyesuaian dan bukan merevisi konstruksi, tutur wartawan yang juga jago nge-rap ini.

Doi sreg pakai ban kecil diameter 18. Besar 2.50 depan dan 3.50 belakang. Keduanya pakai karet beraroma klasik dengan white wall untuk keduanya.





Selera Panji terbilang agak nyeleneh. Di bagian setang misalnya. Ia sreg pakai ala scrambler. Dia sendiri yang suka baplang milik Yamaha Byson. Rada unik juga sih, komentar Wahidin, builder Black Orchid yang ditugasi meng-custom motor ini.

Tak cuma itu, kontur tangki cenderung terinpirasi desain tangki sport jadul yang agak memanjang menutupi back-bone. Alhasil, motornya jadi terlihat panjang. Apalagi jok MBTech juga rata tak berundak warna coklat.

Black Orchid yang satu devisi dengan Anggrek Motor, terbilang detail juga menggarap tunggangan Panji. Kesan minimalis, dibuat serapi mungkin. Untuk tangki dan sepatbor dibuat sendiri dari pelat tebal 0,9 mm warna terang. Sebagai aksen di tangki, saya memilih tutup tangki aliran blink-blink agak ngejreng. Mungkin yang ini sesuai dengan hobi Panji yang suka rap, jelas sang builder lagi.

Panji tergolong die harder juga kok. Buktinya motor itu sudah turing Jakarta-Bandung buat hadiri riungan bikers. Uji kelayakan. Saat dipakai jauh, jadi tahu kekurangannya dan tinggal disempurnakan agar lebih enak buat riding, tutup Panji lagi. Gimana pendapat Fenny soal motornya kang?.


DATA MODIFIKASI
Teromol depan : Mio
Setang: Byson
Lampu: LED
Pelek depan: 2,50 x 18
Pelek belakang: 3,50 x 18



Follow On Twitter