Setelah hampir tiga tahun berlalu, Dewan Keamanan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB) akhirnya menemukan penyebab kecelakaan helikopter yang menewaskan bos Group of Amerika, Thomas J Stewart, dan keluarganya. Dalam temuan NTSB, dikatakan bahwa penyebab kecelakaan itu adalah Sydney, bocah lima tahun, putri Thomas.
Diberitakan Daily Mail, Minggu 11 November 2012, Stewart, 64, saat itu memangku Sydney di kursi co-pilot dalam perjalanan dari Arizona ke rumah mereka di Scottsdale, Phoenix. NTSB mengatakan, "kemungkinan besar" bocah itu tidak bisa diam dan menendang tongkat kendali helikopter.
Akibatnya, salah satu baling-baling utama berbelok dan mengenai ekor helikopter itu. Pilot dan Stewart berusaha untuk bertindak namun terlambat, helikopter menukik tak terkendali ke sebuah sungai dan menewaskan semua penumpang di dalamnya.
Di antara yang tewas adalah Sydney, Stewart, pilot helikopter itu, Rick Morton (63), istri Stewart, Madena Stewart (40), dan Malang Abudula (38), adik ipar Stewart. Kecelakaan itu terjadi tepat di hari Valentine, 14 Februari 2010.
Temuan NTSB ini dibantah oleh pengacara keluarga korban yang bersikeras bahwa kecelakaan itu terjadi akibat kerusakan mesin helikopter. Sebelumnya, pengacara Stewart telah melayangkan gugatan kepada perusahaan Eurocopter yang dinilai lalai dalam memperbaiki helikopter tersebut.
Namun, berdasarkan penyelidikan NTSB dan internal Eurocopter, tidak ditemukan adanya kerusakan mesin helikopter dan gugatan itu tidak terbukti.
Stewart bersama ayahnya mendirikan Group of America yang bergerak di bidang penyokong pelabuhan pada akhir 1960an dan melebarkan sayap di bidang asuransi dan distribusi makanan, buah-buahan dan retail.
Perusahaan ini pindah ke Arizona tahun 2006 dan mempekerjakan lebih dari 4.000 karyawan. Keuntungan tahunan perusahaan mencapai lebih dari US$2,5 miliar.